Tidak adanya tindakan penanganan terhadap anak-anak korban pedofilia oleh seorang guru di Singaraja, membuat Presiden C.A.S.A Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) turun tangan membantu para korban. “Saya sangat menyayangkan begitu banyak LSM dan lembaga pemerintah yang mengatasnamakan organisasi pelindung anak tetapi pada kenyataanya mereka hanya duduk di belakang meja”, ungkap Prof Suryani geram disela-sela terapi yang diberikan terhadap 5 orang anak korban pedofilia pada Minggu (30/11) yang lalu.
C.A.S.A Bali gelar Training on Trainee
Tidak mau tergantung dengan pemerintah yang telah memiliki banyak lembaga perlindungan anak namun tidak ada yang melakukan gerakan nyata bagi korban pedofilia, membuat Committee Against Sexual Abuse (CASA) bekerjasama dengan Terre des Hommes (TdH) Netherland mengadakan kegiatan Training on Trainee. Kegiatan berlangsung di Gedung Pasraman Widya Santhi Dharma, Bedugul mulai tanggal 31 Oktober – 2 November 2008.
Kegiatan selama 3 hari ini melibatkan 40 peserta dari seluruh Buleleng yang dijadikan pilot project dalam membentuk relawan antipedofilia. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) selaku President CASA yang juga melibatkan dua psikiater muda dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ dan dr I Dewa Gede Basudewa, SpKJ yang secara khusus datang ke Bali dari tempat kerjanya di RSJ Lawang, Jatim. Pada kesempatan tersebut koordinator kegiatan Alit Kertaraharja berharap para relawan yang telah digembleng secara khusus ini akan mampu bekerja di daerah mereka masing-masing untuk menjaga anak-anak tidak menjadi korban pedofilia dan juga diharapkan mampu menghentikan praktek pedofilia di Buleleng. “Kami tidak ingin masyarakat Buleleng menjadi korban lebih lanjut hanya karena lembaga bentukan pemerintah tidak bergerak menyikapi kasus-kasus pedofilia dan hanya mau menerima laporan saja dari balik meja”, ungkap Alit berapi-api.