C.A.S.A Bali gelar Training on Trainee

Tidak mau tergantung dengan pemerintah yang telah memiliki banyak lembaga perlindungan anak namun tidak ada yang melakukan gerakan nyata bagi korban pedofilia, membuat Committee Against Sexual Abuse (CASA) bekerjasama dengan Terre des Hommes (TdH) Netherland mengadakan kegiatan Training on Trainee. Kegiatan berlangsung di Gedung Pasraman Widya Santhi Dharma, Bedugul mulai tanggal 31 Oktober – 2 November 2008.

Kegiatan selama 3 hari ini melibatkan 40 peserta dari seluruh Buleleng yang dijadikan pilot project dalam membentuk relawan antipedofilia. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) selaku President CASA yang juga melibatkan dua psikiater muda dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ dan dr I Dewa Gede Basudewa, SpKJ yang secara khusus datang ke Bali dari tempat kerjanya di RSJ Lawang, Jatim. Pada kesempatan tersebut koordinator kegiatan Alit Kertaraharja berharap para relawan yang telah digembleng secara khusus ini akan mampu bekerja di daerah mereka masing-masing untuk menjaga anak-anak tidak menjadi korban pedofilia dan juga diharapkan mampu menghentikan praktek pedofilia di Buleleng. “Kami tidak ingin masyarakat Buleleng menjadi korban lebih lanjut hanya karena lembaga bentukan pemerintah tidak bergerak menyikapi kasus-kasus pedofilia dan hanya mau menerima laporan saja dari balik meja”, ungkap Alit berapi-api.

PKK Buleleng Peduli Bunuh Diri

Tergerak dengan angka bunuh diri yang terus meningkat di Buleleng, membuat PKK Kabupaten Buleleng melalui Ibu Sayang Bagiada langsung mendatangkan pakar Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K). pada  Selasa (21/10) di Wantilan Laksmi Graha.  Kekhawatiran ini cukup beralasan melihat Buleleng yang pada tahun 2007 menduduki peringkat ke 2, sekarang berhasil menduduki peringkat pertama dalam angka bunuh diri dengan 29 kasus hingga bulan Oktober ini. Angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan sebanyak 126% dari tahun lalu.

“Saya sebelumnya bangga dengan Buleleng karena tahun lalu berhasil menekan angka bunuh diri, namun tahun ini sangat mengkhawatirkan, sehingga saya menyambut baik gerakan yang dilakukan oleh Ibu Sayang untuk bersama menyikapi bunuh diri”. ungkap Prof Suryani sebagai pembuka kata dalam diskusi yang dihadiri oleh sekitar 200 orang baik dari kader PKK, tenaga puskesmas, dan desa adat.

Pada kesempatan itu juga sempat diputarkan film dokumenter karya dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ bekerjasama dengan Layanan Hidup Bahagia yang memberikan gambaran gangguan jiwa sebagai salah satu penyebab terjadinya bunuh diri. “Banyak orang yang terkejut dengan kondisi riil di lapangan yang tidak pernah terlaporkan atau boleh dibilang terlupakan”, ungkap dr Cokorda Bagus yang berharap akan ada kepedulian bagi mereka yang kurang beruntung mendapat penanganan kesehatan mental.

Layanan Hidup Bahagia Datangi Bupati Buleleng

Prihatin dengan kondisi gangguan jiwa berat yang ada di masyarakat tidak kunjung mendapat tanggapan dan penanganan, membuat Layanan Hidup Bahagia Kab Buleleng dibawah komando Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) mendatangi Bupati Buleleng, Putu Bagiada pada Selasa (21/10) yang lalu. Diterima langsung oleh bupati Bagiada di ruang tamunya, Prof Suryani langsung memaparkan kondisi di lanpangan. Pada kesempatan itu juga Bupati disodorkan untuk menonton film dokumenter The Darkside of Paradise karya dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ.

Continue reading “Layanan Hidup Bahagia Datangi Bupati Buleleng”

Perjuangan Mencegah Bunuh Diri di Bali

Peluncuran buku Hidup Bahagia: Perjuangan Melawan Kegelapan karya Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K) dan dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ yang dilakukan di Wantilan DPRD Bali, Renon pada Sabtu (18/10) yang lalu berhasil mengajak peserta yang mayoritas adalah kawula muda untuk bersama-sama mencegah dan menghentikan tindakan bunuh diri di Bali.
Sebagai penyanding pada kegiatan tersebut adalah DR Shri AA Ngurah Arya Wedakarna, seorang tokoh muda yang terkenal kontroversial, baik dari segi akademik selaku doktor termuda di usia 27 tahun, maupun dari kepartaiannya sebagai ketua DPD PNI Marhaenisme. “Buku ini sangat saya apresiasi menjadi buku pedoman bagi mereka yang ingin bergerak bersama-sama untuk menghentikan bunuh diri”, ungkap Arya yang mampu memukau 700 orang peserta yang hadir pada kesempatan tersebut.

Continue reading “Perjuangan Mencegah Bunuh Diri di Bali”