Tergerak dengan angka bunuh diri yang terus meningkat di Buleleng, membuat PKK Kabupaten Buleleng melalui Ibu Sayang Bagiada langsung mendatangkan pakar Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, SpKJ (K). pada Selasa (21/10) di Wantilan Laksmi Graha. Kekhawatiran ini cukup beralasan melihat Buleleng yang pada tahun 2007 menduduki peringkat ke 2, sekarang berhasil menduduki peringkat pertama dalam angka bunuh diri dengan 29 kasus hingga bulan Oktober ini. Angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan sebanyak 126% dari tahun lalu.
“Saya sebelumnya bangga dengan Buleleng karena tahun lalu berhasil menekan angka bunuh diri, namun tahun ini sangat mengkhawatirkan, sehingga saya menyambut baik gerakan yang dilakukan oleh Ibu Sayang untuk bersama menyikapi bunuh diri”. ungkap Prof Suryani sebagai pembuka kata dalam diskusi yang dihadiri oleh sekitar 200 orang baik dari kader PKK, tenaga puskesmas, dan desa adat.
Pada kesempatan itu juga sempat diputarkan film dokumenter karya dr Cokorda Bagus Jaya Lesmana, SpKJ bekerjasama dengan Layanan Hidup Bahagia yang memberikan gambaran gangguan jiwa sebagai salah satu penyebab terjadinya bunuh diri. “Banyak orang yang terkejut dengan kondisi riil di lapangan yang tidak pernah terlaporkan atau boleh dibilang terlupakan”, ungkap dr Cokorda Bagus yang berharap akan ada kepedulian bagi mereka yang kurang beruntung mendapat penanganan kesehatan mental.